![]() |
Foto bersama peserta pelatihan keterampilan memasak yang dilaksanakan oleh PT Vale IGP Pomalaa. |
KOLAKA, JURNALISMANDIRI.COM - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) bagian dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), tidak hanya fokus pada penambangan berkelanjutan, yang baik dan benar atau biasa disebut Good Mining Practice (GMP). Namun, PT Vale Indonesia Tbk juga menunjukkan kepeduliannya terhadap dampak sosial dan ekonomi, pada masyarakat sekitar wilayah operasi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia IGP Pomalaa, dengan memberikan 'Pelatihan Keterampilan Memasak' melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada kegiatan Livelihood Restorasi Program (LRP) Siklus 2, di toko Wina Bakery, Kamis (26/6/2025).
Manager External Relation PT Vale Indonesia IGP Pomalaa, Hasmir mengatakan, program tersebut dikhususkan pada masyarakat yang telah diakuisisi lahannya, untuk menciptakan kemandirian menuju masa depan ekonomi lokal yang tangguh dan inklusif. "Makanya kita memberikan program pelatihan ini, karena PT Vale tidak hanya sekedar membeli lahan masyarakat, namun juga mendorong masyarakat untuk memiliki keterampilan guna meningkatkan taraf hidup," ungkapnya.
Hasmir menjelaskan, dari 122 orang pemilik lahan yang telah diakuisisi untuk mengikuti pelatihan, 31 orang diantaranya memilih pelatihan Tata Boga. "Kami memiliki goup diskusi yang berisi 122 orang pemilik lahan yang telah diakuisisi, masing-masing mengusulkan program pelatihan untuk diikuti sesuai keinginan, bakat, atau sesuai potensi peluang di sekitar tempat tinggal mereka. Kebetulan untuk program memasak ini diikuti 31 orang peserta," jelasnya.
PT Vale Indonesia IGP Pomala kata dia, akan selalu memonitoring peserta pelatihan tersebut, untuk memastikan program ini dapat berjalan dengan baik, sebagai upaya perusahaan dalam pengembangan masyarakat yang berkelanjutan di sekitar wilayah operasi. "Kita mau memastikan apakah sudah ada yang buka usaha atau belum?. Namun yang pastinya, masyarakat yang telah diakuisisi lahannya telah memiliki keterampilan untuk membuka usaha kedepan, dalam menghadapi gelombang pekerja yang akan datang," terangnya.
![]() |
Owner Toko Wina Bakery, Try menjelaskan cara membuat olahan Otak-otak ikan kepada peserta pelatihan. |
Sementara itu, Owner Wina Bakery, Try mengatakan, Pelatihan Keterampilan Memasak LRP siklus 2 sektor Tata Boga, meliputi pemuatan Bubur Kacang Ijo-Ketan, Rollade Daging, dan Otak-otak Ikan. "Pada pelatihan ini, para peserta diajari cara memilih, mengolah bahan hingga memproduksi untuk menghasilkan bahan olahan yang baik," ujarnya.
Dia mencontohkan pada pembuatan otak-otak ikan, Try berujar jika sejumlah jenis ikan baik digunakan sebagai bahan pembuatan otak-otak ikan, termasuk ikan Bandeng. "Namun yang paling bagus untuk olahan otak-otak ikan yaitu ikan Tenggiri. Sebab, selain dagingnya bagus, juga tidak memiliki tulang. Beda halnya dengan ikan Bandeng yang memiliki banyak tulang," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar