KOLAKA, JURNALISMANDIRI.COM - Sampai saat ini, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa profesi operator alat berat, khususnya dump truck, identik dengan kaum laki-laki. Pasalnya, bidang pekerjaan ini menuntut ketangguhan fisik dan berisiko tinggi sehingga lebih cocok untuk laki-laki.
Namun tidak bagi Nur Lisa (22). Warga Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka ini justru menunjukkan ketertarikan dalam profesi tersebut. Baginya, pekerjaan ini bisa dilakukan oleh siapa saja yang memiliki kemauan dan kemampuan.
Untuk mengasah keterampilannya, Nur memutuskan untuk mendaftarkan diri dalam program sekolah mengemudi dump truck yang diselenggarakan oleh PT Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP). Sekolah mengemudi merupakan program pelatihan gratis yang diadakan oleh IPIP untuk masyarakat lokal dengan fokus utama pada pelatihan teori serta praktik guna memenuhi standar kerja di perusahaan.
"Saya memang tertarik menjadi operator dump truck. Ada tantangan tersendiri ketika mencoba melakukan hal-hal yang perempuan lain belum tentu mau lakukan," kata Nur.
![]() |
| Nur Lisa |
Alumnus Pesantren Al Bukhari Wesalo ini mengatakan bahwa selama dua pekan, ia bersama peserta lainnya banyak belajar bukan hanya soal teknik, tapi juga kedisiplinan dan tanggung jawab. Ia pun berharap, ilmu yang didapat dalam pelatihan ini bisa menjadi bekal menuju dunia kerja yang sesungguhnya.
“Para instruktur sangat telaten di bidangnya. Mereka mengasah kemampuan dan mental kami agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja nantinya,” ujarnya.
![]() |
| Fahrian |
Cerita lainnya juga datang dari Fahrian (23). Tidak seperti perempuan pada umumnya yang memilih bekerja kantoran, ia justru tertarik menjadi operator dump truck.
Pengetahuan tentang alat berat bukan hal yang baru baginya, sebab ia pernah mengikuti pelatihan operator yang dilaksanakan oleh salah satu perusahaan pertambangan di Pomalaa. Ia pun bersyukur karena mendapat dukungan dari keluarganya untuk menggeluti profesi ini.
"Saya ingin terus mengasah kemampuan dalam bidang ini. Dengan dukungan dari keluarga, membuat saya makin mantap untuk terjun sebagai operator dump truck," ujar warga Pomalaa ini.
Nur Lisa dan Fahrian hanyalah dua dari dari banyak cerita inspiratif yang lahir dari program sekolah mengemudi dump truck IPIP. Program ini tidak hanya membuka peluang baru bagi perempuan, tetapi juga membuktikan bahwa gender bukanlah batasan dalam meniti karier di bidang yang selama ini identik dengan kaum Adam.
Dengan program pengembangan sumber daya manusia yang komprehensif, IPIP telah menelurkan ratusan tenaga kerja terampil. Hingga batch 5, tercatat sudah ada 261 peserta yang mengikuti pelatihan dengan tingkat kelulusan lebih dari 90 persen.
"Setiap peserta tidak hanya diajarkan pada teori dan praktik saja, namun juga kedisiplinan, kerja sama, serta etos kerja yang besar, sehingga nantinya dapat diaplikasikan pada dunia kerja," kata Wakil Manajer Departemen Human Resources, Hari Susanto.
Melalui inisiatif ini, IPIP tidak hanya memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil untuk industri, tetapi juga membangun fondasi kuat bagi masa depan tenaga kerja lokal, membuka lebih banyak peluang dan harapan bagi generasi penerus di Kolaka dan sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kolaka, Andi Pangoriseng, menilai bahwa pelatihan ini merupakan langkah maju perusahaan dalam rangka mencetak talenta lokal di Kolaka.
“Kami tentu mengapresiasi IPIP yang membuka pelatihan ini untuk membekali putra-putri Kolaka sehingga bisa menjadi operator andal. Karena tanpa kompetensi yang
mumpuni, tentu akan sulit bersaing dengan persaingan global,” katanya.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), IPIP memandang bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar kewajiban, melainkan merupakan investasi jangka panjang. Dari ruang pelatihan ini, diharapkan lahir tenaga kerja terampil yang kelak akan menjadi penggerak roda industri.
Dengan semangat yang tinggi, program pelatihan ini terus membuka jalan bagi banyak masyarakat lokal untuk mencapai kesuksesan, menjadikan IPIP sebagai bagian penting dalam pembangunan SDM berkelanjutan di Kabupaten Kolaka.







































































Tidak ada komentar:
Posting Komentar